Written by Admin at 2017-02-20 14:17:52.
Setelah sekian lama umat islam di Indonesia tertidur, pada penghujung tahun 2016 lalu umat islam seakan bangkit dikarenakan ucapan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama (Ahok) yang menghina dan melecahkan Al-Qur’an berkaitan dengan surat Al Maidah 51. Sekitar 7,4 juta umat Islam dari berbagai elemen dan berbagai daerah berkumpul untuk menunjukkan keberpihakannya membela Islam dalam Aksi Bela Islam III.
Dengan jumlah massa sebesar itu, logikanya sangat sulit mengatur barisan, ketertiban, kendaraan, kebutuhan makanan, kebutuhan buang air dan lain-lain. Tetapi, aksi 212 memang ajaib. Peserta aksi begitu mudah diatur, mereka begitu tertib, saling mengingatkan dan saling melindungi. Jutaan orang menyemai kebaikan, saling menebar senyum, membantu sesama, bershalawat, saling berlomba-lomba beramal shalih dan memberikan bagian terbaiknya kepada Islam. Jangankan seseorang yang teraniaya, rumputpun dijaga untuk tidak terinjak, jika ada seorang yang dengan terpaksa menginjak rumput maka jamaah lain akan mengingatkan, tidak peduli apakah itu peserta aksi atau bahkan aparat keamanan.
Cuaca Jakarta yang biasanya panas, pagi itu diselimuti awan seakan melindungi peserta aksi dari terik matahari. Saat jamaah kebingungan mencari air wudhu, Allah turunkan hujan untuk berwudhu. Bahkan saat aksi selesai, tujuh juta manusia bubar secara tertib dan yang ajaib lagi lokasi aksi kembali bersih tidak menyisakan sampah dan kotoran.
Continue Reading